Jumaat, Mei 01, 2009

Tazkirah - Sebutir Kurma

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Mesjidil Aqsa. Untuk bekal diperjalanan, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua didekat Mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terletak didekat timbangan.

Menyangka kurma itu sebagian dariyang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra.

Ia shalat danberdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya, "Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu."Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena 4bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,"jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.

Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempatpenjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda , "4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. Kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim. "Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu. "Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?"

Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anakmuda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita,"Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjurku makan tanpa izinnya?" "Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan.Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang.

Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu? Biar saya temui mereka satu persatu." Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui.

Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain."

"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

2 sentuhan jemari:

nino mok berkata...

tersentuh akak baca n3 ina
tak sangka ye hanya sebutir kurma

akak merenung diri akak sedalam-dalamnya
memikirkan perkara yg lepas2
adakah akak pun begitu?????

kadang2 kita tak menyangka perkara semudah itu rupanya menyebabkan doa kita ditolak

insyaAllah akak akan lebih berhati2 selepas ini..nak ape2 kena minta izin tuannya. ya la kadang2 ngan kawan2 tengok apa ada atas meja terus ngap. entah orang izin atau tidak.

ina dan anak2 dah sihat ke?

ina @ nina @ infazety berkata...

nino....
betul tu...dulu time keje slalu lah jadi cm tu, tapi kat ofis ina dulu ada satu meja utk barang2 wakaf...apa2 yg ada atas meja tu smua bole ngap sesuka ati sbb mmg dh tau yg itu meja wakaf...

alhamdullilah...semua dah sihat mcm biasa...